Powered By Blogger

Kamis, 15 September 2016

Pupuk Organik dan Hasil Bawang Merah

ABSTRACT


ASWAN EFENDI, 2011. Agriculture Faculty Kutai Kartanegara University. Response of growth and shallot yield (Allium ascalonicum L.) by giving type combination and organic manure

The purpose of this research was to know response of growth and shallot yield by giving type combination and organic manure dosage. The research was carried out from August to November 2010, at BPPK Tenggarong farm, Sub District Jahab, District Tenggarong, Sub Province Kutai Kartanegara Regency, Province East Borneo.

This research design was singular factors which arranged in Randomized Complete Block Design (RCDB) with three replications, The treatment was organic manure consisted of ten levels that was k0 (control), k1 (15 t ha-1 elementary materials cow dirt), k2 (30 t ha-1 elementary materials cow dirt),         k3 (45 t ha-1 elementary materials cow dirt), k4 (15 t ha-1 elementary materials goat dirt), k5 (30 t ha-1 elementary materials goat dirt), k6 (45 t ha-1 elementary materials goat dirt), k7 (15 t ha-1 elementary materials chicken dirt), k8 (30 t ha-1 elementary materials chicken dirt), k9 (45 t ha-1 elementary materials chicken dirt).

The result of experiment showed that organic manure treatment didn’t significantly affected to the  height plant at  21 after planting, but organic manure  treatment was significantly affected to the amount of bulb     plant-1. The organic manure treatment was very significantly affected to the height plant at 28 and 35 days after planting, to the amount of  plant at 21, 28 and 35 days after planting, to the bulb weight plant-1 and to the bulb dry weight.

 The highest dry weight 130, 25 g was obtained at the treatment of            k9 (45 t ha-1 elementary materials chicken dirt) and lowest dry weight 20,77 g was obtained at the treatment of  k0 (control).











ABSTRAK


ASWAN EFENDI, 2011. Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara. Respons pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.) akibat pemberian kombinasi jenis dan dosis pupuk organik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan dan hasil bawang merah akibat pemberian kombinasi jenis dan dosis pupuk organik. Penelitian dimulai dari bulan Agustus sampai bulan November 2010, berlokasi di lahan BPPK Tenggarong, Kelurahan Jahab, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal yang di ulang sebanyak tiga kali. Perlakuan  adalah pupuk organik (k) terdiri dari sepuluh taraf, yaitu : k0 (kontrol), k1 (15 t ha-1 bahan dasar kotoran sapi), k2 (30 t ha-1 bahan dasar kotoran sapi), k3 (45 t ha-1 bahan dasar kotoran sapi), k4 (15 t ha-1 bahan dasar kotoran kambing), k5 (30 t ha-1 bahan dasar kotoran kambing), k6 (45 t ha-1 bahan dasar kotoran kambing), k7 (15 t ha-1 bahan dasar kotoran ayam), k8 (30 t ha-1 bahan dasar kotoran ayam), k9 (45 t ha-1 bahan dasar kotoran ayam)
Pupuk organik berpengaruh tidak nyata terhadap rata-rata tinggi tanaman pada umur 21 hari setelah tanam, tetapi berpengaruh nyata terhadap rata-rata jumlah umbi tanaman-1 pada saat panen. Selanjutnya perlakuan pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap rata-rata tinggi tanaman pada umur 28 dan 35 hari setelah tanam, rata-rata jumlah anakan pada umur 21, 28 dan 35 hari setelah tanam, rata-rata bobot umbi tanaman-1 dan bobot umbi kering petak-1 saat panen.
 Bobot umbi kering petak-1 tertinggi dicapai pada perlakuan k9 (4,5 t ha-1 bahan dasar kotoran ayam) yaitu 130, 25 g petak-1dan bobot umbi kering tanaman terendah diperoleh perlakuan k0 (kontrol) yaitu 20,77 g.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar