ABSTRACT
ASWAN
EFENDI, 2011. Agriculture Faculty Kutai Kartanegara University. Response of growth
and shallot yield (Allium ascalonicum
L.)
by giving type combination and organic manure
The purpose of this research was to know response of growth and
shallot yield by giving type combination and organic manure dosage. The research
was carried out from August to November 2010, at BPPK Tenggarong farm, Sub District
Jahab, District Tenggarong, Sub Province Kutai Kartanegara Regency, Province
East Borneo.
This research design was singular factors which arranged in
Randomized Complete Block Design (RCDB) with three replications, The treatment was
organic manure consisted of ten levels that was k0 (control), k1 (15 t ha-1
elementary materials cow dirt), k2 (30 t ha-1 elementary
materials cow dirt), k3 (45
t ha-1 elementary materials cow dirt), k4 (15
t ha-1 elementary materials goat dirt), k5 (30 t ha-1
elementary materials goat dirt), k6 (45 t ha-1 elementary
materials goat dirt), k7 (15 t ha-1 elementary materials
chicken dirt), k8 (30 t ha-1 elementary materials chicken
dirt), k9 (45 t ha-1 elementary materials chicken dirt).
The result
of experiment showed that organic manure treatment didn’t significantly
affected to the height plant at 21 after planting, but organic manure treatment was significantly affected to the
amount of bulb plant-1.
The organic manure treatment was very significantly affected to the height
plant at 28 and 35 days after planting, to the amount of plant at 21, 28 and 35 days after planting, to
the bulb weight plant-1 and to the bulb dry weight.
The highest dry weight 130, 25 g was obtained at the
treatment of k9 (45
t ha-1 elementary materials chicken dirt) and lowest dry weight
20,77 g was obtained at the treatment of k0 (control).
ABSTRAK
ASWAN
EFENDI, 2011. Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara. Respons pertumbuhan dan hasil bawang
merah (Allium
ascalonicum L.) akibat
pemberian kombinasi jenis dan dosis pupuk organik.
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan dan hasil bawang merah
akibat pemberian kombinasi jenis dan dosis pupuk organik. Penelitian dimulai
dari bulan Agustus sampai bulan November 2010, berlokasi di lahan BPPK
Tenggarong, Kelurahan Jahab, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara,
Provinsi Kalimantan Timur.
Penelitian
ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal yang di ulang
sebanyak tiga kali. Perlakuan adalah pupuk
organik (k) terdiri dari sepuluh taraf, yaitu : k0 (kontrol),
k1 (15 t ha-1 bahan dasar kotoran sapi), k2 (30
t ha-1 bahan dasar kotoran sapi), k3 (45 t ha-1
bahan dasar kotoran sapi), k4 (15 t ha-1 bahan
dasar kotoran kambing), k5 (30 t ha-1 bahan dasar kotoran
kambing), k6 (45 t ha-1 bahan dasar kotoran kambing), k7
(15 t ha-1 bahan dasar kotoran ayam), k8 (30 t
ha-1 bahan dasar kotoran ayam), k9 (45 t ha-1
bahan dasar kotoran ayam)
Pupuk
organik berpengaruh tidak nyata terhadap rata-rata tinggi tanaman pada umur 21
hari setelah tanam, tetapi berpengaruh nyata terhadap rata-rata jumlah umbi
tanaman-1 pada saat panen. Selanjutnya perlakuan pupuk organik
berpengaruh sangat nyata terhadap rata-rata tinggi tanaman pada umur 28 dan 35
hari setelah tanam, rata-rata jumlah anakan pada umur 21, 28 dan 35 hari
setelah tanam, rata-rata bobot umbi tanaman-1 dan bobot umbi kering
petak-1 saat panen.
Bobot umbi kering petak-1 tertinggi
dicapai pada perlakuan k9 (4,5 t ha-1 bahan dasar kotoran
ayam) yaitu 130, 25 g petak-1dan bobot umbi kering tanaman terendah diperoleh
perlakuan k0 (kontrol) yaitu 20,77 g.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar